Pakar kesehatan gigi dari Case Western Reserve Dental School menyatakan hal tersebut setelah mengamati 224 ibu-ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun. Pengamatan ini dilakukan secara berkesinambungan hingga sang anak menginjak usia 14 tahun.
Pengamatan dilakukan dengan memeriksa kesehatan gigi dan mulut dengan menghitung jumlah gigi berlubang, busuk, berkarang, tambalan maupun tanggal permanen pada sang anak dan kondisi kejiwaan ibu lewat wawancara.
Menurut para ahli, kesehatan gigi dan mulut anak erat hubungannya dengan kemampuan ibunya dalam mengelola stres dan bergaul di lingkungannya. Dari data yang diperoleh, ibu yang lebih mengedepankan emosi dalam menghadapi berbagai masalah sehari-hari, anaknya lebih gampang sakit gigi.
Peneliti beranggapan bahwa saat emosi, si ibu cenderung mengabaikan kesehatan anak-anaknya. Termasuk lupa mengingatkan mereka untuk rajin menggosok gigi dan membatasi konsumsi makanan yang manis-manis, seperti dilansir dailynews.
“Kita tidak bisa mengabaikan bahwa pengaruh lingkungan dan kebutuhan intervensi bisa membantu para ibu kembali ke jalur yang benar untuk menyelamatkan anaknya,” kata Prof Suchitra Nelson yang melakukan penelitian ini.
sumber berita
Ditulis oleh:
nGalesser - Kamis, 18 April 2013
