Magnesium adalah mineral makro yang sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Sebagian besar magnesium terdapat di dalam tulang dan otot. Sedangkan sisanya tersebar di seluruh sel dan cairan tubuh.
Tubuh tidak dapat menghasilkan magnesium sendiri, sehingga kita perlu mencukupi kebutuhan magnesium dari makanan. Pada tingkat lanjut, kekurangan magnesium dapat mengakibatkan kejang, lemah otot, kram otot, denyut jantung meningkat, melemahnya tulang, sakit kepala dan tekanan darah tinggi.
Magnesium untuk merelaksasi Otot
Magnesium merupakan mineral penting untuk kesehatan saraf dan otot. Magnesium dikenal sebagai mineral yang menenangkan karena dapat membuat semua saraf menjadi rileks. Terutama bagi Anda yang gemar melakukan latihan beban.
Magnesium bekerja sebagai penghalang dan mencegah kalsium untuk mencapai ke dalam sel-sel saraf dengan cepat. Kelebihan kalsium dapat menyerang sel-sel saraf dan menyebabkan sistem saraf kita bereaksi berlebihan. Dengan menghalangi kalsium, magnesium membantu mengendurkan saraf. Apabila sel-sel saraf beraksi berlebihan maka dapat menyebabkan kejang, kram otot, ketegangan otot, nyeri otot dan kelelahan otot.
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Selain bermanfaat untuk otot dan saraf, magnesium juga berperan penting dalam pengobatan dan pencegahan penyakit seperti tekanan darah tinggi. Dalam sebuah studi meta analisis terhadap 23 studi yang melibatkan 1.173 pasien tentang manfaat magnesium, diketahui mereka yang mengonsumsi suplemen magnesium mengalami penurunan tekanan sistolik sekitar 3-4 mmHg dan diastolik 2-3 mmHg.
Meski penurunannya tidak besar tetapi penurunan tersebut cukup signifikan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Meredakan Asma
Magnesium meningkatkan fungsi paru-paru dan meringankan serangan asma dengan memfasilitasi pelebaran bronkus dan relaksasi otot halus yang menyusun saluran pernafasan. Dengan demikian, penyempitan saluran nafas pun dapat dicegah. Selain itu, magnesium pun dapat mencegah inflamasi saluran pernafasan dengan menghambat transmisi cholinergic atau dengan produksi prostacyclin dan sel T-limfosit yang dapat mencegah inflamasi pada saluran pernafasan.
Mencegah Diabetes
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of North Carolina-Chapel Hill yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care, disebutkan bahwa mengonsumsi diet tinggi magnesium secara signifikan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Magnesium berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi inflamasi sistemik, dan pada akhirnya menurunkan risiko diabetes.
“Meningkatkan asupan magnesium mungkin penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi inflamasi sistemik, dan mengurangi risiko diabetes,” tulis para peneliti.
Sumber Magnesium dari Makanan
Sumber makanan yang mengandung banyak magnesium meliputi tahu, gandum utuh, sayuran berdaun hijau, dedak gandum, kacang brazil, tepung kedelai, almond, kacang mente, labu dan biji labu, kacang pinus dan kenari hitam. Sumber makanan baik lainnya meliputi kacang-kacangan, tepung gandum utuh, tepung gandum, bayam, kacang pistachio, sereal, havermut, pisang dan kentang panggang (dengan kulit), coklat dan bubuk coklat. Kebanyakan tumbuhan, rempah dan rumput laut seperti agar-agar rumput laut, ketumbar, biji seledri, sage, mustard kering, kemangi, bubuk kakao, biji adas, biji jinten, tarragon, marjoram, biji opium juga menyediakan magnesium.
Magnesium tersedia dalam bentuk bermacam-macam, namun bentuk yang direkomendasikan meliputi magnesium sitrat, magnesium glukonat dan magnesium laktat, yang semuanya mudah diserap oleh tubuh dibandingkan bentuk lain.
Sumber Berita
Tubuh tidak dapat menghasilkan magnesium sendiri, sehingga kita perlu mencukupi kebutuhan magnesium dari makanan. Pada tingkat lanjut, kekurangan magnesium dapat mengakibatkan kejang, lemah otot, kram otot, denyut jantung meningkat, melemahnya tulang, sakit kepala dan tekanan darah tinggi.
Magnesium untuk merelaksasi Otot
Magnesium merupakan mineral penting untuk kesehatan saraf dan otot. Magnesium dikenal sebagai mineral yang menenangkan karena dapat membuat semua saraf menjadi rileks. Terutama bagi Anda yang gemar melakukan latihan beban.
Magnesium bekerja sebagai penghalang dan mencegah kalsium untuk mencapai ke dalam sel-sel saraf dengan cepat. Kelebihan kalsium dapat menyerang sel-sel saraf dan menyebabkan sistem saraf kita bereaksi berlebihan. Dengan menghalangi kalsium, magnesium membantu mengendurkan saraf. Apabila sel-sel saraf beraksi berlebihan maka dapat menyebabkan kejang, kram otot, ketegangan otot, nyeri otot dan kelelahan otot.
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Selain bermanfaat untuk otot dan saraf, magnesium juga berperan penting dalam pengobatan dan pencegahan penyakit seperti tekanan darah tinggi. Dalam sebuah studi meta analisis terhadap 23 studi yang melibatkan 1.173 pasien tentang manfaat magnesium, diketahui mereka yang mengonsumsi suplemen magnesium mengalami penurunan tekanan sistolik sekitar 3-4 mmHg dan diastolik 2-3 mmHg.
Meski penurunannya tidak besar tetapi penurunan tersebut cukup signifikan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Meredakan Asma
Magnesium meningkatkan fungsi paru-paru dan meringankan serangan asma dengan memfasilitasi pelebaran bronkus dan relaksasi otot halus yang menyusun saluran pernafasan. Dengan demikian, penyempitan saluran nafas pun dapat dicegah. Selain itu, magnesium pun dapat mencegah inflamasi saluran pernafasan dengan menghambat transmisi cholinergic atau dengan produksi prostacyclin dan sel T-limfosit yang dapat mencegah inflamasi pada saluran pernafasan.
Mencegah Diabetes
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of North Carolina-Chapel Hill yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care, disebutkan bahwa mengonsumsi diet tinggi magnesium secara signifikan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2. Magnesium berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi inflamasi sistemik, dan pada akhirnya menurunkan risiko diabetes.
“Meningkatkan asupan magnesium mungkin penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi inflamasi sistemik, dan mengurangi risiko diabetes,” tulis para peneliti.
Sumber Magnesium dari Makanan
Sumber makanan yang mengandung banyak magnesium meliputi tahu, gandum utuh, sayuran berdaun hijau, dedak gandum, kacang brazil, tepung kedelai, almond, kacang mente, labu dan biji labu, kacang pinus dan kenari hitam. Sumber makanan baik lainnya meliputi kacang-kacangan, tepung gandum utuh, tepung gandum, bayam, kacang pistachio, sereal, havermut, pisang dan kentang panggang (dengan kulit), coklat dan bubuk coklat. Kebanyakan tumbuhan, rempah dan rumput laut seperti agar-agar rumput laut, ketumbar, biji seledri, sage, mustard kering, kemangi, bubuk kakao, biji adas, biji jinten, tarragon, marjoram, biji opium juga menyediakan magnesium.
Magnesium tersedia dalam bentuk bermacam-macam, namun bentuk yang direkomendasikan meliputi magnesium sitrat, magnesium glukonat dan magnesium laktat, yang semuanya mudah diserap oleh tubuh dibandingkan bentuk lain.
Sumber Berita
Ditulis oleh:
nGalesser - Kamis, 14 Maret 2013