Biasanya nasi dimakan bersama lauk-pauknya, terkadang juga diracik menjadi beragam olahan nasi. Banyak orang tak bisa lepas dari nasi. Namun, banyak juga yang takut makan nasi karena dianggap menjadi penyebab kegemukan.
Nasi yang pulen dan berwarna putih sebenarnya bukanlah penyebab utama kegemukan. Namun bisa memicu kegemukan karena tinggi akan Indeks Glikemik yang mencapai angka 74. Indeks Glikemik atau GI merupakan efek karbohidrat pada tingkat gula darah. Jika kandungannya semakin tinggi maka perutpun bisa menjadi cepat lapar.
Hal ini dibernarkan oleh Atin Nurafiatin, ahli gizi dari My Meal Catering sat dihubungi detikfood. Menurutnya kandungan GI pada beras merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan makanan sumber karbohidrat lainnya.
“Nasi bisa menjadi pemicu kegemukan jika dikonsumsi terlalu banyak atau melebihi jumlah asupan karbohidrat dalam sehari. Kelebihan kalori yang didapat akan disimpan dalam tubuh dan menghasilkan kalori berlebih yang akan disimpan dalam bentuk lemak.” ujar Atin.
Sedangkan karbohidrat lainnya seperti kentang hanya mengandung Indeks Glikemik sebanyak 63, untuk bihun 53, jagung 52 dan kandungan Indeks Glikemik pada pasta sekitar 49. Jika tak terjadi kelebihan asupan karbohidrat, nasi tidak boleh disajikan bersama sumber karbohidrat lainnya.
Tidak hanya mengandung karbohidrat nasi putih juga mengandung sejumlah serat, meskipun kandungan serat terbanyak ada di dalam nasi merah yaitu sekitar 0,3 gram.
“Kegemukan yang umumnya terjadi karena terlalu banyak makan karbohidrat sedangkan energi yang dikeluarkan sedikit. Maka karbohidrat dalam bentuk glukosa aakan berubah menjadi lemak.” jelas Prof. Dr. dr. I Made Djaja, SKM, Msc, selaku Ka. URPM dan Labkesmas kepada Detikfood (25/2/2013).
Karena itu Ika Karlina, Nutritionist Golds Gym menyarankan untuk mengkonsumsi lima hingga enam sendok makan dalam sekali makan. “Konsumsi nasi jangan dibarengi dengan mengkonsumsi sumber karbohidrat lainnya.” ujarnya.
Sumber Berita
Nasi yang pulen dan berwarna putih sebenarnya bukanlah penyebab utama kegemukan. Namun bisa memicu kegemukan karena tinggi akan Indeks Glikemik yang mencapai angka 74. Indeks Glikemik atau GI merupakan efek karbohidrat pada tingkat gula darah. Jika kandungannya semakin tinggi maka perutpun bisa menjadi cepat lapar.
Hal ini dibernarkan oleh Atin Nurafiatin, ahli gizi dari My Meal Catering sat dihubungi detikfood. Menurutnya kandungan GI pada beras merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan makanan sumber karbohidrat lainnya.
“Nasi bisa menjadi pemicu kegemukan jika dikonsumsi terlalu banyak atau melebihi jumlah asupan karbohidrat dalam sehari. Kelebihan kalori yang didapat akan disimpan dalam tubuh dan menghasilkan kalori berlebih yang akan disimpan dalam bentuk lemak.” ujar Atin.
Sedangkan karbohidrat lainnya seperti kentang hanya mengandung Indeks Glikemik sebanyak 63, untuk bihun 53, jagung 52 dan kandungan Indeks Glikemik pada pasta sekitar 49. Jika tak terjadi kelebihan asupan karbohidrat, nasi tidak boleh disajikan bersama sumber karbohidrat lainnya.
Tidak hanya mengandung karbohidrat nasi putih juga mengandung sejumlah serat, meskipun kandungan serat terbanyak ada di dalam nasi merah yaitu sekitar 0,3 gram.
“Kegemukan yang umumnya terjadi karena terlalu banyak makan karbohidrat sedangkan energi yang dikeluarkan sedikit. Maka karbohidrat dalam bentuk glukosa aakan berubah menjadi lemak.” jelas Prof. Dr. dr. I Made Djaja, SKM, Msc, selaku Ka. URPM dan Labkesmas kepada Detikfood (25/2/2013).
Karena itu Ika Karlina, Nutritionist Golds Gym menyarankan untuk mengkonsumsi lima hingga enam sendok makan dalam sekali makan. “Konsumsi nasi jangan dibarengi dengan mengkonsumsi sumber karbohidrat lainnya.” ujarnya.
Sumber Berita
Ditulis oleh:
nGalesser - Selasa, 19 Maret 2013