www.lakubos.com
Diberdayakan oleh Blogger.

About

Search

Kamis, 31 Januari 2013

5 Manfaat Bawang Putih Buat Kesehatan

Bawang Putih Selain sebagai bumbu masakan didapur, ternyata bawang putih kaya manfaat buat eksehatan kita. Sifatnya sebagai anti bakteri juga menempatkan bawang putih sebagai salah satu tanaman herbal yang efektif untuk membantu proses penyembuhan luka.


Bawang putih adalah bagian dari keluarga Allium dan berhubungan erat dengan bawang merah, daun bawang dan bawang bombay. Bawang putih segar (yang belum dihancurkan atau dipotong) mengandung senyawa belerang tak berbau yang disebut dengan alliin.

Ketika bawang putih dipotong atau dihancurkan, senyawa belerang lain, allicin, dilepaskan. Allicin kemudian dipecah dengan sangat cepat menjadi senyawa sulfur lainnya yang kemudian memberikan semua manfaat kesehatan dari bawang putih.

Berikut ini adalah beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan Anda.

1. Bawang Putih Cegah Penyakit JantungBawang putih mencegah sel-sel darah yang diperlukan untuk pembekuan darah (platelet) menempel satu sama lain dan menempel pada dinding arteri, yang akhirnya mencegah penyumbatan arteri, sehingga memberi perlindungan terhadap stroke dan trombosis pembuluh darah koroner.

2. Bawang Putih Turunkan kolesterol Jahat
Penelitian membuktikan bahwa bawang putih mampu membantu menurunkan kadar lemak berbahaya, yaitu trigliserida dan kolesterol “jahat” (LDL), serta meningkatkan kolesterol “baik” (HDL). Penelitian lain menunjukkan bahwa bawang putih mencegah oksidasi kolesterol LDL, sehingga mencegah LDL menempel pada dinding arteri yang akan menyebabkan berbagai masalah jantung.

3. Bawang Putih Cegah Hipertensi
Bawang putih bertindak sebagai vasodilator, dengan cara memperlebar pembuluh darah, sehingga memungkinkan lebih banyak darah yang lewat, melancarkan peredaran darah, dan mencegah terjadinya tekanan darah tinggi.

4. Bawang Putih Cegah Kanker
Sebuah studi oleh National Cancer Institute menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak mengkonsumsi bawang putih, bawang merah dan tanaman lainnya dari keluarga allium dalam diet sehari-harinya, memiliki tingkat kejadian terkena kanker lambung yang lebih rendah daripada mereka yang tidak banyak mengkonsumsi makanan ini.
Studi-studi lain juga menunjukkan bahwa bawang putih juga efektif untuk mencegah jenis kanker lainnya.

5. Bawang putih Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Bawang putih mengandung senyawa belerang yang bertindak melawan bakteri dan mencegah infeksi. Dalam berbagai studi, bawang putih telah terbukti efektif melawan mikroba seperti Candida albicans, Cryptococca meningitis, Streptococcus dan Staphyloccocus. Allicin dalam bawang putih memblok enzim-enzim yang memungkinkan organisme untuk menyerang dan merusak jaringan tubuh.

Nah, setelah mengetahui begitu besar manfaat bawang putih bagi kesehatan, maka pastikan Anda memasukkannya dalam menu masakan Anda. Selain meningkatkan cita rasa makanan, Anda pun akan mendapatkan berbagai manfaat sehatnya. (dan)
Sumber Tulisan 
nGalesser
Selasa, 29 Januari 2013

Popok menghambat bayi untuk berjalan? Betulkah?

Popok menghambat bayi untuk berjalan? Betulkah? sebuah penelitian menemukan bahwa popok dapat memperlambat kemampuan bayi untuk berjalan.

Penelitian ini dilakukan oleh para psikolog di New York University terhadap 60 orang bayi yang baru belajar ataupun mulai berjalan. Ternyata popok tak hanya mengakibatkan masalah kulit berupa ruam pada bayi, tetapi juga membuat bayi jadi lebih sulit belajar berjalan.

Di antara para bayi yang diteliti, separuh di antaranya berusia 13 bulan yang baru saja belajar berjalan. Separuh lainnya berusia 19 bulan yang sudah mulai bisa berjalan. Bayi-bayi tersebut diuji sebanyak 3 kali, yaitu saat telanjang, mengenakan popok kain dan mengenakan popok sekali pakai.

Para peneliti menemukan bahwa popok mempengaruhi kemampuan berjalan bayi. Di antara bayi berusia 13 bulan, ada 10 dari 30 bayi yang terjatuh. Ketika mengenakan popok sekali pakai, jumlahnya melonjak jadi 17 bayi. Jika mengenakan popok kain yang lebih besar, jumlahnya naik jadi 21 bayi.

Pada bayi yang berusia 19 bulan, pengaruh pemakaian popok masih ada, hanya saja tidak begitu menonjol. Ketika berjalan sambil mengenakan popok sekali pakai atau telanjang, hanya 4 bayi yang jatuh. Angkanya melonjak jadi 8 bayi saat mengenakan popok kain. Ketika mengenakan popok, bayi cenderung mengambil langkah lebih lebar dan pendek.

"Popok membuat adanya gumpalan di antara kaki, berpotensi memperburuk keseimbangan dan posisi bayi. Jadi popok bayi sendiri merupakan suatu gangguan biomekanis yang berlangsung saat belajar berjalan," kata peneliti, Whitney Cole seperti dilansir Medical Daily, Senin (28/1/2013).

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Developmental Science. Walau demikian, para peneliti masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pengaruh popok ini berlangsung untuk jangka waktu yang panjang. Yang jelas, peneliti meyakini bahwa melepas popok akan mempercepat proses belajar berjalan bayi.
Sumber Tulisan

nGalesser

Tahukah Anda Penyebab Rematik?

Wanita 3 kali lebih beresiko terkena rematik dibanding pria, Rematik adalah radang sendi yang menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kekakuan dan kehilangan fungsi pada sendi Anda.

Arthritis adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada sendi tubuh. Istilah arthritis berasal dari bahasa Yunani, di mana 'artho' berarti bersama dan 'itis' untuk peradangan. Ada lebih dari 100 bentuk arthritis yang ditemukan saat ini. Dua jenis utama dari arthritis adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, yang juga dikenal sebagai rematik.

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif, yang disebabkan sebagai akibat dari trauma infeksi atau bisa karena faktor usia. Lain halnya dengan Rheumatoid Arthritis (RA), yang merupakan gangguan kronis inflamasi sistemik, yang dapat mempengaruhi jaringan dan organ, serta sering menyerang sendi sinovial. Berikut adalah penyebab dari rematik seperti dilansir Buzzle.com.

Gangguan autoimun
Wanita tiga kali lebih berisiko terkena rematik dibanding pria. Penyakit ini biasanya diderita antara usia 40 dan 50-an, namun orang-orang dari segala usia juga dapat terkena rematik. Penyebab yang sering dikaitkan dengan rematik adalah sistem autoimun tubuh, namun hingga saat ini penyebabnya masih belum sepenuhnya diketahui.

Sel darah putih
Sel-sel darah putih melawan virus atau bakteri, yang mencoba untuk menyerang tubuh. Mereka mengalir dalam darah ke seluruh tubuh, tetapi ketika mereka bergerak keluar dari aliran darah dan masuk ke membran di sekitar sendi, mereka menyebabkan rematik. Oleh karena itu, bukannya melawan para penyusup dalam tubuh, mereka justru mengiritasi lapisan membran di sekitar sendi dan menyebabkan rasa sakit.

Racun dalam tubuh
Limbah beracun dalam darah, berkonsentrasi di sekitar sendi dan tulang, yang pada akhirnya dapat menimbulkan rematik. Produk makanan seperti daging, gula, roti dan sereal olahan juga dapat meninggalkan banyak limbah beracun dalam tubuh, yang bisa bergerak ke seluruh tubuh dan membuat tempat untuk dirinya sendiri dalam sendi dan menimbulkan rematik. Selain itu, makan terlalu banyak makanan yang mengandung asam juga berbahaya bagi kesehatan sendi dan tulang dalam tubuh.

Faktor genetik
Menurut para ilmuwan, faktor genetika juga memiliki peran penting dalam menyebabkan kondisi ini, seperti yang sering kita tahu bahwa rematik dikenal sebagai penyakit keturunan. Disamping itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan rematik. Jika kandung empedu tidak berfungsi seperti yang diharapkan, maka seseorang dapat mengalami rheumatoid arthritis.

Penyebab rematik palindromic
Seperti halnya dengan penyebab rematik, penyebab rematik palindromic juga tidak diketahui. Namun, para ilmuwan menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh sistem autoimun tubuh. Satu sampai tiga sendi dapat diserang dalam kondisi ini. Lutut, jari-jari dan sendi besar lebih rentan terhadap rematik palindromic. Namun, Anda tak perlu takut pada rematik palindromic, kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tulang dan jaringan lunak yang terpengaruh oleh itu.

Karena sulit untuk menentukan salah satu dari penyebab rematik, garis pengobatan pasien juga berbeda. Seorang dokter dapat memberikan perlakuan, resep diet dan program latihan yang berbeda untuk mengatasi kondisi tersebut.

nGalesser Tips Kesehatan